Rabu, 28 September 2011

Tugas Makalah
Mata Kuliah    : Diversifikasi Hasil Perikanan
Dosen              : Selviana Arifin, S.Pi


PEMBUATAN PUDING RUMPUT LAUT


Oleh:
Osmar Boeatandz




PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN PALU
STPL-PALU
2011

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan, dengan luas perairan sekitar 3,2 km2 memiliki potensi komoditas perikanan yang luar biasa. Berbagai hasil laut menjadi komoditas ekspor, yang merupakan mata pencaharian bagi masyarakat dan juga sumber pendapatan bagi negara. Salah satu komoditas hasil laut yang tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi nelayan atau petani melainkan juga sumber devisa negara adalah rumput laut. Potensi sumber daya rumput laut di perairan Indonesia cukup besar dan kebutuhan akan produk olahannya cukup tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri.
Pada awalnya, pengolahan rumput laut masih terbatas dalam bentuk kering, padahal nilai jual rumput laut akan meningkat bila diolah menjadi berbagai macam produk. Kini, selain sebagai bahan baku industri, rumput laut juga diolah menjadi berbagai makanan siap saji, seperti dodol, mie, biskuit atau selai, pudding dan lain-lain. Rumput laut sangat baik untuk dikonsumsi karena memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Ekstrak rumput laut dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi pengidap stroke, mengonsumsi rumput laut juga sangat dianjurkan karena dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh. Rumput laut juga memiliki kandungan serat pangan sangat tinggi.
Serat yang terkandung dalam rumput laut merupakan senyawa penting yang sangat bermanfaat dapat mencegah berbagai penyakit seperti konstipasi, obesitas, ambeien bahkan kanker saluran pencernaan. Serat ini bersifat mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh. Serat yang terkandung dalam rumput laut juga masih tetap terdapat meskipun rumput laut telah dikreasikan menjadi berbagai macam produk olahan.
1.2.            Tujuan dan Kegunaan

Tujuan utama dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas Mata kuliah Diversifikasi Hasil Perikanan  pada program studi Teknologi Hasil Perikanan di Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Palu. Selain tujuan utama ada juga tujuan lain yaitu untuk mengetahui penganekaragaman olahan hasil laut, khususnya pengolahan rumput laut  menjadi pudding.
Sedangkan kegunaannya adalah dapat menambah wawasan pembaca makalah ini pada umumnya dan penulis secara khusus tentang proses pembuatan pudding rumput laut sesuai dengan program keahlian yang dimiliki.








BAB II
PEMBAHASAN


2.1. Diversifikasi  Olahan Sederhana Rumput laut
Produk olahan sederhana rumput laut terdiri dari tiga produk yaitu cendol, manisan dan puding. Salah satu keistimewaan hasil olahan tersebut terletak pada bentuk rumput laut yang masih seperti aslinya. Ketiga produk ini tidak hanya dikomsumsi sendiri, tetapi dapat juga menjadi salah satu sumber penghasilan.
Rumput laut yang dipakai dalam pembuatannya adalah rumput laut jenis Euchemuma cotonii yang telah dikeringkan. Pengeringan bahan tersebut telah dikerjakan oleh petani rumput laut. Caranya, rumput laut yang baru saja dipetik dicuci dengan air tawar sambil dibersihkan dari segala kotoran, baik pasir, kerang, karang ataupun jenis rumput yang lain. Setelah itu baru dikeringkan sampai benar-benar kering. Rumput laut yang telah dikeringkan dapat disimpan sampai berbulan-bulan bahkan sampai satu tahun. Pengolahan rumput laut menjadi cendol, manisan dan puding mempunyai langkah dasar yang sama.
2.2. Alat dan Bahan pembuatan Puding Rumput Laut
Alat-alat yang dibutuhkan antara lain : Kompor , Panci , Pisau , Loyang, sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah:
  • Rumput laut 50 g
  • Air
  • Gula pasir 200 g
  • Susu kental manis 1 kaleng
  • Garam
  • Essence 1 g
  • Pewarna 1 g
2.3. Teknik Pembuatan Puding Rumput Laut
            Adapun teknik pembuatan pudding rumput laut  adalah sebagai berikut:
  1. Rumput laut kering dipotong-potong kira-kira 2cm lalu dicuci sampai bersih dan kemudian direndam dalam air tawar selama 1 malam.
 Lamanya perendaman tergantung dari umur rumput laut. Rumput laut yang tua direndam lebih lama dibandingkan yang muda. Namun, rumput laut yang tua hasil akhirnya lebih baik karena tidak terlalu lembek atau terlalu halus. Sedangkan air diganti tiap pagi dan sore hari. Pada waktu mengganti air, rumput laut sekaligus dicuci dari kotoran-kotoran yang mungkin masih ada. Perendaman di hentikan bila rumput laut telah dapat diputus dengan kuku jari.
2.      Rumput laut yang telah direndam kemudian direbus dalam air dan susu dengan perbandingan minimal 250 ml susu untuk 1 kg rumput laut
  1. Ditambahkan sedikit gula, essence, garam, dan pewama
  2. Setelah mendidih, segera di angkat dan dituangkan kedalam loyang cetakan
  3. Didinginkan di dalam lemari es.
  4. Selanjutnya pudding siap untuk dikonsumsi.
Sumber : Kontak : Departemen Kelautan dan Perikanan
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Lantai 9 Tel. (021)3519070 (Hunting) Fax. (021) 3522560 Jakarta

2.4. Pengepakan dan Pemasaran
            Pengolahan di atas masih kurang lengkap jika akan dipasarkan. Harus disediakan tempat atau wadah untuk menyajikannya. Wadah yang dipakai sebaiknya yang terbuat dari plastik, karena para konsumen dapat melihat langsung isi di dalamnya.. Ukuran wadah dapat bermacam-macam sesuai dengan harga yang diberikan. Setelah manisan dan pudding dimasukkan dalam wadah plastic, segera ditutup dan diplester sehingga benar-benar rapat. Dalam kemasan seperti itu serta disimpan dalam lemari pendingin, manisan dapat bertahan sekitar satu bulan. Dengan perlakuan yang sama, pudding dapat bertahan sekitar satu minggu.

2.5. Pola Pengembangan.

            Olahan rumput laut merupakan komoditas yang bernilai ekonomis penting. Keberhasilan pengembangan olahan rumput laut diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat, devisa negara dan daya beli masyarakat untuk mengkonsumsi protein. Sebagaimana dianjurkan oleh Badan Organisasi Dunia FAO, bahwa dalam pembangunan perikanan hendaknya pengembangan usaha perikanan budidaya dan pengolahannya dapat lebih dipacu untuk mengurangi tekanan akibat dari usaha penangkapan. Kebijakan pembangunan nasional yang terpadu dapat mewujudkan pemanfaatan lahan secara optimal dengan tujuan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

   Pada mulanya rumput laut hanya terbatas sebagai bahan pembuatan agar-agar. Setelah diketahui kandungan gizi dan vitamin serta manfaatnya, rumput laut semakin berkembang penggunaannya yaitu :
·     Dalam industri farmasi, sebagai pembungkus kapsul.
Dalam industri makanan, sebagai bahan pembuat es krim, jelly, permen, puding,   saos, selai, dodol dan sejenisnya.
·     Dalam industri kosmetik , sebagai bahan pembuatan lipstik, cream, sabun, salep dan sejenisnya.
·         Dapat dikonsumsi dalam bentuk aslinya yaitu manisan rumput laut, cendol rumput laut. es campur, es buah dan sejenisnya.
Rumput laut banyak mengandung gizi dan juga vitamin sehingga apabila dikonsumsi sangat bermanfaat bagi tubuh manusia antara lain dapat mencegah kanker, menghaluskan kulit, mencegah penyakit hipertensi, mencegah penyakit gula, dan memperlancar proses pencernaan makanan


BAB III
P E N U T U P
3.1. Kesimpulan
1.    Rumput laut yang dipakai dalam pembuatan puding  adalah rumput laut jenis Euchemuma cotonii yang telah dikeringkan         
2.    Cara membuat puding rumput laut yaitu dengan merendam rumput laut kering yang telah dipotong-potong. Kemudian direbus dengan susu, gula, air, vanila dan pasta sampai mendidih kemudian tuangkan dalam cetakan
3.    Jika pudding rumput laut akan dipasarkan,maka harus disediakan tempat atau wadah untuk menyajikannya. Wadah yang dipakai sebaiknya yang terbuat dari plastik, karena para konsumen dapat melihat langsung isi di dalamnya.

3.2. Saran
            Setelah pemaparan makalah ini sebaiknya, mahasiswa harus mempraktekkannya di laboratorium pengolahan hasil perikanan agar mereka mampu membuat olahan rumput laut menjadi pudding ketika mereka memasyarakat.


DAFTAR PUSTAKA
http://125.161.240.123/tn/index.php?exec=newsdetail&NewsID=483

Tidak ada komentar:

Posting Komentar